INDO24JAM, Jakarta – Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di seluruh penjuru Indonesia turun ke jalan pada Hari Buruh Internasional atau May Day, yang diperingati setiap tanggal 1 Mei. Aksi damai dilakukan di sejumlah kota besar, dengan tuntutan utama soal peningkatan upah minimum, jaminan sosial pekerja, serta penolakan terhadap sistem kerja outsourcing yang dinilai merugikan.
Di Jakarta, massa buruh menggelar long march dari kawasan Bundaran HI menuju Istana Negara. Mereka membawa spanduk, poster, dan menyuarakan aspirasi secara tertib. Perwakilan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan bahwa momentum ini penting untuk mengingatkan pemerintah dan pengusaha akan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi pekerja.
“Kami bukan anti investasi, tapi kami menolak kebijakan yang mengeksploitasi. Buruh adalah tulang punggung bangsa,” ujar Feri Santoso, koordinator aksi dari KSPI.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh buruh yang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki regulasi ketenagakerjaan melalui dialog bersama antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Di berbagai daerah seperti Medan, Surabaya, Bandung, Makassar, hingga Jayapura, aksi serupa juga berlangsung tertib dan damai, diwarnai dengan pertunjukan seni, orasi kebangsaan, serta penyerahan tuntutan resmi ke kantor gubernur masing-masing.
Hari Buruh Internasional yang juga dijadikan hari libur nasional ini bukan hanya menjadi ajang unjuk rasa, tetapi juga refleksi terhadap pentingnya hak-hak pekerja yang masih harus terus diperjuangkan.
🖊️ Laporan: Tim Redaksi INDO24JAM
📍 Pantau terus perkembangan isu buruh dan sosial hanya di www.indo24jam.live